PRA NIKAH
Menjalankan pre marital check up (pemeriksaan kesehatan pra nikah) merupakan sebuah tindakan pencegahan yang wajib dilakukan untuk mencegah terjadinya permasalahan kesehatan pada diri sendiri, pasangan, maupun keturunan ke depannya. Beberapa keuntungan melakukan pemeriksaan kesehatan pra nikah, antara lain:
- Mencegah berbagai macam penyakit pada calon bayi, seperti penyakit thalassemia, diabetes melitus, dan penyakit lainnya.
- Pemeriksaan pranikah dilakukan untuk mengenal riwayat kesehatan diri sendiri maupun pasangan, sehingga tidak ada penyesalan di kemudian hari, khususnya bagi riwayat keturunan yang dihasilkan.
- Membuat calon mempelai semakin mantap, lebih terbuka, dan lebih yakin satu sama lain mengenai riwayat kesehatan keduanya.
Apa Itu Tes Pranikah?
Pre marital screening check up atau tes pranikah merupakan serangkaian tes yang harus dilakukan pasangan sebelum menikah. Di negara-negara lain, pre marital screening sudah menjadi persyaratan wajib bagi pasangan yang akan menikah. Hal tersebut dikarenakan tidak semua orang mempunyai riwayat kesehatan yang baik. Seseorang yang tampak sehat dapat dimungkinkan memiliki sifat pembawa (carrier) penyakit.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan genetik, penyakit menulardan infeksi melalui darah. Pemeriksaan bertujuan untuk mencegah agar penyakit tersebut tidak menurun pada keturunannya di kemudian hari sehingga hidup sehat Bersama keluarga bisa tercapai. Waktu pelaksanaan pre marital screening yang disarankan adalah 6 bulan sebelum calon mempelai menikah.
Tahapan Pre Marital Screening
1. Pemeriksaan fisik secara lengkap
Pemeriksaan pre marital yang pertama terdiri atas pemeriksaan umum, yakni uji pemeriksaan fisik secara lengkap. Hal ini dilakukan karena umumnya status kesehatan dapat dilihat lewat tekanan darah. Umumnya, tekanan darah tinggi dapat berbahaya bagi kandungan sebab membuat tumbuh kembang janin dalam kandungan terhambat. Selain itu, pemeriksaan pre marital juga dapat mengetahui apakah pasangan tersebut mempunyai beberapa riwayat penyakit ataukah tidak, misalnya diabetes.
2. Pemeriksaan penyakit hereditas
Penyakit hereditas biasanya diturunkan dari kedua orang tua, misalnya gangguan kelainan darah yang membuat penderitanya tidak bisa memproduksi hemoglobin (sel darah merah) secara normal.
3. Pemeriksaan penyakit menular
Pemeriksaan yang ketiga meliputi pemeriksaan terhadap penyakit menular, diantaranya seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV-AIDS. Pemeriksaan tersebut penting sekali dilakukan, mengingat penyakit-penyakit menular tersebut sangat berbahaya dan mengancam jiwa.
4. Pemeriksaan organ reproduksi
Pemerikaan ini berkaitan dengan kesuburan serta organ reproduksi untuk pria maupun wanita. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan organ reproduksi diri sendiri dan pasangan.
5. Pemeriksaan alergi
Walaupun seringkali dianggap sepele, melakukan pemeriksaan alergi sangatlah penting karena alergi yang tidak disadari dari awal dan tidak ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal.
Imunisasi TT
Bagi kamu yang sekarang sedang mempersiapkan pernikahan, pasti sudah tahu dong kalau sekarang calon pengantin disarankan untuk melakukan tes kesehatan pranikah. Ternyata, tak hanya tes kesehatan saja, tapi juga termasuk suntik TT atau imunisasi TT juga, lho. Suntik TT ini ternyata sudah diwajibkan pemerintah sejak tahun 1986 sebagai syarat menikah di KUA (Kantor Urusan Agama). Mengapa harus diwajibkan? Apa pentingnya suntik TT sebelum menikah?
Sebelum menjawabnya, kita perlu tahu dulu apa itu suntik TT. Sebenarnya, yang dimaksud dengan suntik TT adalah imunisasi Tetanus Toksoid. Pasien akan diberi vaksin berupa bakteri Clostridium tetani yang dilemahkan, dengan harapan suntik TT membuat tubuh kebal terhadap bakteri tersebut. Bakteri Clostridium tetani sering ditemukan di tempat yang kotor (termasuk tanah dan debu), kotoran hewan dan manusia, juga besi yang berkarat. Jika kita memiliki luka terbuka, bakteri ini bisa masuk dan mengeluarkan racun yang merusak sistem saraf dan sumsum tulang belakang. Kerusakan pada dua bagian tubuh tadi bisa berujung pada robeknya otot, tulang retak, tekanan pada tulang belakang, dan melemahnya otot pernapasan.
Nah, suntik TT ini sangatlah penting diberikan kepada calon pengantin wanita karena saat berhubungan seks pertama kali, biasanya terjadi robekan selaput dara. Lewat luka terbuka di vagina ini, bakteri penyebab tetanus bisa masuk.
Selain itu, saat menikah nanti, kemungkinan besar wanita akan hamil. Sebelum hamil, suntik TT sebaiknya dilakukan untuk menghindari tertularnya penyakit tetanus baik pada ibu maupun pada bayi pada saat proses melahirkan.
Dahulu, proses melahirkan banyak ditolong oleh dukun beranak dan menggunakan alat-alat yang tidak steril. Inilah yang bisa menjadi penyebab terjadinya penyakit tetanus saat proses melahirkan. Namun, kini kita tak perlu terlalu khawatir, karena saat ini proses melahirkan sudah wajib ditolong oleh tenaga kesehatan dengan alat yang pastinya steril dan bersih.
Apakah suntik TT ini hanya untuk calon pengantin wanita?
Ya, suntik TT dilakukan kepada calon pengantin wanita karena calon pengantin wanitalah yang kelak akan hamil dan melahirkan. Namun, calon pengantin pria pun tetap mempunyai peran untuk mengingatkan pasangannya, ya.
Kapan waktu yang tepat untuk suntik TT?
Setiap wanita yang akan menikah dan hamil perlu mendapatkan suntik TT sebanyak 5 kali, yang dilakukan secara bertahap. Bagi calon pengantin, lakukan suntik TT minimal 3 bulan sebelum menikah.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari laman Kemenkes RI, berikut jadwal suntik tetanus untuk calon pengantin wanita:
Dengan menjalani pemeriksaan kesehatan pra nikah, bukan berarti meragukan pasangan hidup, akan tetapi pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan. Perlu diingat, apapun hasil pemeriksaan kesehatan, keputusan sepenuhnya ada di tangan calon pengantin terkadang di sinilah cinta dan ketulusan pasangan dibuktikan untuk pertama kali.